Senin, 04 Februari 2013

MAKALAH PENERAPAN METODE DRILL


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Penerapan Metode Drill Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas IV Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits  Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Khairiyah Natar Lampung Selatan” tepat pada waktunya.
Proposal ini kami laksanakan sebagai salah satu syarat yang ditetapkan oleh IAIN Raden Intan Lampung sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar S1. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Proposal ini tidak mungkin selesai tanpa adanya dukungan dari beberapa pihak yang terus membantu hingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Atas bantuan tersebut penulis ucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah mendoakan. Penulis juga menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan yang penulis buat ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Dan semoga Allah swt selalu menyertai dan meridloi-Nyadalam upaya turut ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa yang cinta akan Al-Qur’an Hadits.



          Krawangsari Natar,     Desember 2012



          Penulis



DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR  ………………………………………………………………………        i
BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah …………………………………………………………       1
B.    Rumusan Masalah ……………………………………………………………….        1
C.    Hipotesis Tindakan ……………………………………………………………...        2
D.    Manfaat Hipotesis ……………………………………………………………….        3
BAB II  LANDASAN TEORI
A.    Metode drill ……………………………………………………………………..         4
B.    Media ……………………………………………………………………………        4
BAB III  METODE PENELITIAN
A.    Jenis penelitian …………………………………………………………………..       6
B.    Subjek penelitian ………………………………………………………………...       6
BAB IV  DATA PENELITIAN
1.     Sejarah Berdirinya MI Al-Khairiyah Natar Lampung Selatan……………….       7
BAB V  KESIMPULAN




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kelas merupakan tempat mengkondisikan para peserta didik, dimana peserta didikmerasa nyaman dari berbagai hal yang dapat mengganggu kenyamanan aktivitas belajar.
Kelas yang dapat memenuhi kriteria diharapkan pula memberikan hasil yang positif minimal output dan inputnya seimbang. Tidak jarang suasana kelas yang belum memenuhi kriteria, sehingga tidak dapat memberikan kenyamanan bagi peserta didik, yang imbasnya akan melibatkan orang tua murid, selain pesrta didik dan para pendidik juga terhadap bangsa dan Negara. Sebab maju mundurnya suatu bangsa atau Negara tidak terlepas dari maju mundurnya pendidikan di Negara tersebut.
Pendidikan merupakan sarana untuk menuju pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa menuju terwujudnya Negara yang telah yang telah dirumuskan hal ini sesua dengan semangat undang-undang NU.20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional yaitu :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak seta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkempangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha ESA, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara demonsrastis[1].
B.    Rumusan Masalah
Pada hakikatnya penelitian ini memang harus mampu mengungkap problema yang dihadapi, oleh karena itu penelitian harus mamu diketahui dengan jelas akan hasilnya yang akan diperoleh dan bagaimana pemecahan yang dapat dilakukan dengan efektif, serta dapat dibatasi dengan penanganan yang spesifik.
Masalah adalah “pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk dicari jawabannya melalui pembahasan yang dilengkapi dengan dasar-dasar pemikiran[2].
Pendapat lain menyatakan bahwa masalah adalah “kesenjangan antara sesuatu yang diharapkan dengan kenyataan yang ada[3]”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, jelas bahwa masalah adalah adanya kesenjangan antara yang seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan. Oleh sebab itu permasalahan perlu dipecahkan dan dicari jalan keluar untuk mengatasinya.
Berdasarkan beberapa teori diatas, maka rumusan masalah yang diajukan adalah apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-khairiyah Krawangsari Natar Lampung Selatan kelas IV.
C.    Hipotesis Tindakan
Hipotesis berasal dari dua suku kata yaitu “hipo”  yang artinya dibawah dan “thesa: yang yang artinya kebenaran. Jika digabungkan artinya adalah dibawah kebenaran. Hal ini dapat ditarik pengertian bahwa untuk menjadi benar sesuatu harus diuji kebenarannya[4].
Pendapat lain menyatakan bahwa hipitesis adalah “dugaan awal yang mungkin salah, juga mungkin benar, ia akan ditolak jika  salah/palsu satu palsu dan diterima jika ia benar[5]”.
Berdasarkan pendaat diatas dapat dipahami bahwa  hipotesis  adalah justru pertanyaan atau jawaban awal yang sebenarnya belum dapat dipastikan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.
Berdasarkan latar belakang masalah dan pendapat diatas, hipotesis tindakan yang diajukan dengan penerapan metode drill pada matakuliah mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MI Al-Khairiyah IV dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Al-Qur’an Al-Qur’an Hadits di Madrasah.
D.    Manfaat Hipotesis
1.     Dapat mengemukakan pernyataan tentang hubungan dan konsep yang secara langsung dapat diuji dalam penelitian.
2.     Dapat memberikan manfaat dalam hal proses dan langkah penelitian terutama dalam menentukan proses pengumulan data.
3.     Dapat member karangka kepada penyusun kesimpulan penelitian dari beberapa pakar yang harus diperhatikan, dalam menyusun hipotesis, fungsi diatas dapat berjalan secara efektif apabila factor-faktor tersebut dperhatikan dan dilakukan secara benar.















BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Metode drill
Pengertian metode drill (latihan) siap menurut pendapat memiliki arti sebagai berikut:
1.     Suatu teknik yang dapat diartikan suatu cara mengajar dimana peserta didik melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan sehingga memliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari[6].
2.     Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan[7].
3.     Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi  permanen[8].
Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari peserta didik sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu.  Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu atu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimana dengan situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilan lainnya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah maka keterampilan akan lebih disempurnakan.
B.    Media
Media adalah suatu bagian yang integral dari proses pembelajaran dikelas. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal pembelajaran harus mempunyai pengetahuan tentang pengelolahan media pembelajaran baik sebagai alat bantu pengajar maupun sebagai pendukung agar materi/isi pelajaran semakin jelas dan dengan mudah dapat dikuasai pembelajar.
Dalam proses pembelajaran terdapat tiga komponen yang saling berhubungan yaitu:
a.      Pembelajar (dosen, guru, instruktur dan tutor) yang berfungsi sebagai komunikator.
b.     Pelajar (mahasiswa dan siswa) yang berperan sebagai komunikan.
c.      Bahan ajar yang merupakan pesan yang akan disampaikan kepada pembelajar untuk di pelajari[9].
 Penggunaan media secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan :
1.     Memperjas penyajian pesan.
2.     Mengatasi keterbatasan ruang
3.     Mengatasi skap pasif siswa














BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Jenis penelitian
Pendekatan kualitatif yaitu data yang dikumpulkan bukan merupakan angka-angka melainkan data tersebut beraal dari naskah wawancara catatan lapangan dokumen pribadi, catatan memo dan dokumen resmi lainnya[10].
Ciri-ciri pendekatan kwalitatif ada 5 macam :
1.     Menggunakan latar alamiyah,
2.     Bersifat deskriptif,
3.     Lebih mementingkan proses daripada hasil,
4.     Induktif, dan
5.     Makna merupakan hal yang esensial[11].
B.    Subjek penelitian
Teknik pengumpulan data terkait dengan penelitian ini yang akan dijadikan subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV MI Al-Khairiyah Krawangsari Natar Lampung Selatan berjumlah 43 orang, dimana peserta didik tersebut tidak hanya diperlukan sebagai objek yang dikenai tindakan, tetapi juga aktif dalam kegiatan yang dilakukan, data penelitian ini mencangkup :
a.      Kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yang sedang berlangsung.
b.     Kretivitas dan tugas peserta didik baik secara individu maupun kelompok.



BAB IV
DATA PENELITIAN


Data penelitian ini berupa hasil pengamatan, kumpulan pecatatan lapangan, dan dokumentasi dari setiap tindakan perbaikan dengan penerapan metode drill untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik mata pelejaran Al-Qur’an Hadits pada kelas IV MIAl-Khairiyah Krawangsari Natar Lampung data yang diperoleh dari penelitian, tindakan ini bersifat kualitatif  diperoleh dari dokumentasi, observasi, interview.
Cara mengolah data meliputi:
Observasi, interview, dan dokumen.
Profil MI Al-Khairiyah Natar Lampung Selatan
1.     Sejarah Berdirinya MI Al-Khairiyah Natar Lampung Selatan
Sebelum permanen MI Al-Khairiyah Natar terakreditasi B pada mulanya MI ini berasal dari sebuah madrasah yang berdindingkan bambu atau sesek pada tahun 1967. Pendirian masrasah ini bertujuan untuk menyediakan pendidikan islam formal tingkat dasar bagi masyarakat lingkungan sekitarnya. Adapun adapun tokoh-tokoh yang berjasa dalam pendirian madrasah ini adalah:
a.      Ust. Thohiri (Al-marhum)
b.     Ust. Sayuti (Al-marhum)
c.      Abdullah (Al-marhum atau pewakaf tanah)
d.     Ust. Sibromalisi
e.      Ust. Suhairihadi
f.      Bpk Rumhadi
Madrasah ini didirikan diatas tanah wakaf bapak Abdullah (Al-marhum) dengan luas tanah 1050 m2. Adapun luas tanah yang dipergunakan untuk pembangunan gedung seluas 850 m2.
Setelah madrasah ini mengalami pergantian kepengurusan serta beberapa kali rehab maka periode demi periode pada tahun 2010 madrasah ini terakreditasi B.
Sejak berdirinya hingga sekarang MI Al-Khairiyah krawangsari tidak banyak mengalami pergantian kepada sekolah kecuali baru tiga kali, berikut table kepemiminan.
Table 1. PERIODESASI KEPEMIMPINAN MI AL-KHAIRIYAH KRAWANGSARI NATAR
No
Tahun
Yang Menjabat
1
1967 - 1972
Ust. Thohiri
2
1972 - 1993
Ust. Suhairihadi
3
1993 s/d sekarang
Yahmin S.Pdi
Sumber : Dokumentasi (Buku Induk) MI Al-Khairiyah tahun 2012

Table 2. REKAPITULASI SISWA SISWI MI AL-KHAIRIYAH KRAWANGSARI NATAR LAMPUNG SELATAN THAN AJARAN 2010/2011
No
kelas
Jumlah peserta didik
Jumlah perkelas
Laki-laki
perempuan
1
I
28
22
42
2
II
17
23
40
3
III
26
20
46
4
IV
22
23
45
5
V
15
17
32
6
VI
30
25
55
Jumlah seluruh siswa siswi MI Al-Khairiyah
260 siswa/i
Sumber : Dokumentasi Mi Al-Khairiyah Krawangsari Natar Lampung Selatan TA 2010/2011


Table 3. REKAPITULASI SISWA SISWI MI AL-KHAIRIYAH KRAWANGSARI NATAR LAMPUNG SELATAN THAN AJARAN 2011/2012
No
kelas
Jumlah peserta didik
Jumlah perkelas
Laki-laki
perempuan
1
I
15
20
35
2
II
20
17
43
3
III
22
20
43
4
IV
21
22
47
5
V
22
18
45
6
VI
20
21
47
Jumlah seluruh siswa siswi MI Al-Khairiyah
260 siswa/i
Sumber : Dokumentasi Mi Al-Khairiyah Krawangsari Natar Lampung Selatan TA 2011/2012



Table 4. REKAPITULASI SISWA SISWI MI AL-KHAIRIYAH KRAWANGSARI NATAR LAMPUNG SELATAN THAN AJARAN 2012/2013
No
kelas
Jumlah siswa siswi
Jumlah
Laki-laki
perempuan
1
I
16
19
35
2
II
19
18
37
3
III
22
22
44
4
IV
20
23
43
5
V
22
24
46
6
VI
21
20
41
Jumlah seluruh
246
Sumber : Dokumentasi Mi Al-Khairiyah Krawangsari Natar Lampung Selatan TA 2011/2012







BAB V
KESIMPULAN

1.     Dari beberapa pembahasan tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa penerapan metode drill lebih meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas IV MI Al-Khairiyah.
2.     Pada hakekatnya penelitian berupaya mengungkap suatu problema yang terjadi pada orang lain sedangkan si pencari data bertugas member solusi secara efektif dan efisien
3.     Hipotesa adalah bertujuan mencari kebenaran yang hakiki sehingga tidak ada kesamaan lagi pada permasalahan yang akhirnya dapat member manfaat pada objeknya.
4.     Metode adalah suatu cara tertentu sehingga ada hubungan timbal balik antara subyek dan obyeknya
MI Al-Khairiyah krawangsari nerdiri sejak tahun 1967 sampai sekarang dan dari  waktu ke waktu alhamdulillah banyak mengalami perubahan yang positif dan secara kwalitas maupun kwantitas sekalipun baru tiga kali mengalami pergantian kepala sekolah


[1] Tim penyusun, undang-undang NU.20 tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional, sinar grafika, Jakarta 2003 , Hal .3
[2] Nanasudjana  tuntunan menyusun karya ilmiyah sinar baru Bandung Cet, VII, 2002 Hal.21
[3] Margono metodologi penelitian pendidikan, rennika cipta Jakarta, 2007 hal.54
[4] Suharsini arikuntu, prosedur penelitian, suatu pendekatan praktek rineka cipta Jakarta, cet.VIII 2009 Hal.68
[5] Sutisna Hadi, metodologi Researda, fakultas psikologi UGM Jogjakarta 1986 jilid 1 hal.56
[6] Roesdiah NK, strtegi belajar mengajar, rineka cipta, Jakarta 2001 Hal.125
[7] Zuhairini, Slamet AS, dan Abudi Ghofur, metodik khusus pendidikan agama, usaha nasional, Surabaya, 2001, Cet.V Hal.106
[8] Shalahuddin, dkk  interaksi dalam proses pembelajaran Bumi Aksara, Jakarta, 2004 Hal.100
[9] Situmorang, 2009
[10] lexy J. Moleong metodologi kualitatif remaja Rosdah Karya, Bandung, 2002, Hal.3
[11] Wahid murni, penelitian Tindakan Kelas dari teori menuju praktek, UM. Presses malang 2008 Hal.33

1 komentar: