Rabu, 21 Agustus 2013

Selasa, 20 Agustus 2013

Lyrik lagu SIGMA Istikhoroh cinta

Bersaksi cinta di atas cinta
Dalam alunan tasbihku ini
Menerka hati yang tersembunyi
Berteman di malam sunyi penuh doa
Sebut nama-Mu terukir merdu
Tertulis dalam sajadah cinta
Tetapkan pilihan sebagai teman
Kekal abadi hingga akhir zaman
Istikharah cinta memanggilku
Memohon petunjuk-Mu
Satu nama teman setia
Naluriku berkata
Di penantian luahan rasa
Teguh satu pilihan
Memenuh separuh nafasku
Dalam mahabbah rindu
Di istikharah cinta

Senin, 19 Agustus 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan pendidikan                              : Madrasah Aliyah
Mata Pelajaran                                   : Al-Qur’an Hadits
Kelas/ semester                                  : XI/I
Standar Kopetensi      :1.  Membaca   Ayat-Ayat  Al-Qur’an   Surat  Ar-Rum   Tentang   Perintah
      Menjaga   Keleatarian  Lingkungan Hidup.
Kopetensi Dasar         : 2.1 Mengartikan Q.S Ar-Rum Ayat 41-42
                                      2.2 Menjelaskan kandungan Q.S Ar-Rum ayat 41-41
                                      2.3 Menunjukan prilaku orang yang  mengamalkan Q.S Ar-Rum : 41-42
                                      2.4 Menerapkan    prilaku     menjaga    kelestarian    lingkungan    Hidup
         sebagaimana terkandung  dalam    Q.S Ar-Rum Ayat 41-42
Indikator                     : 3. Setelah menpelajari materi ini anak didik dapat
                                          ~ Membaca dan mengartikan Q.S Ar-Rum ayat 41-42
                                          ~ Menjelaskan kandungan Q.S Ar-Rum ayat 41-42
                                          ~ Menunjukan  prilaku  orang  yang mengamalkan  Q.S Ar-Rum 41-42
                                          ~ Menerapkan    perilaku    menjaga  kelestarian    lingkungan    hidup,
          Q.S Ar-Rum ayat 41-42
Alokasi Waktu            : 4. Empat jam pelajaran (2x pertemuan)
A.    Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dengan menghargai pendapat temannya, siswa dapat menjelaskan kandungan Q.S Ar-Rum ayat 41-42
Melalui diskusi dengan menghargai pendapat temannya, siswa dapat menjelaskan perilaku orang yang mengamalkan  Q.S Ar-Rum ayat 41-42
Melalui demonstrasi siswa dapat menerapkan perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup Q.S Ar-Rum ayat 41-42

B.    MATERI PEMBELAJARAN
Q.S Ar-Rum ayat 41-42

Artinya :
41.  Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
42.  Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)."
C.    METODE PEMBELAJARAN
Kepala bernomor struktur (Modifikasi dari number Heads)
D.    LANGKAH-LANGKAH
       Pertemuan Pertama Tatap Muka (TM)
a.      Pendahuluan 10 menit
Apresiasi : menyampaikan informasi tentang KD dan tujuan mengaitkan pengalaman siswa dengan materi Q.S Ar-Rum ayat 41-42.
      Membentuk kelompok.
b.     Kegiatan inti (55 menit)
1.     Eksplorasi
Siswa menelaah tentang Q.S Ar-Rum ayat 41-42 melalui buku aket secara mandiri.
Siswa menelaah tentang Q.S Ar-Rum ayat 41-42 bersama artinya buku aket secara mandiri.
2.     Elaborasi
Secara berkelompok siswa berdiskusi tentang Q.S Ar-Rum ayat 41-42 yaitu pererilaku orang yang menjaga kelestarian lingkungan hdup.
Secara berkelompok siswa berdiskusi tentang hukum orang yang melestarikan lingkungan hidup dan juga orang yang merusaknya.
3.     Konfirmasi
Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang pengertian dan hukum melestarikan lingkungan dengan percaya diri dan kolompok lain memberi tanggapan, guru emberi penguatan terhadap hasil diskusi kelomok dan melengkapi hasil diskusi siswa.
c.      Penutup (5 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan semua hasil diskusi, dan guru memberi tugas.

PENUGASAN TERSTRUKTUR (PT)
KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR (KMTT)
Pertemuan Kedua Tatap Muka (TM)
a.      Pendahuluan (10 menit)
Apresiasi : menyampaikan informasi tentang KD dan tujuan pembelajaran mengaitkan pengalaman siswa dengan materi Q.S Ar-Rum ayat 41-42.
Membentuk kelompok.
b.     Kegiatan inti (55 menit)
1.     Eksplorasi
Siswa menelaah tentang Q.S Ar-Rum ayat 41-42 melalui buku aket secara mandiri.
Siswa menelaah tentang Q.S Ar-Rum ayat 41-42 bersama artinya buku aket secara mandiri.
2.     Elaborasi
Secara berkelompok siswa berdiskusi tentang kandungan Q.S Ar-Rum ayat 41-42  pererilaku orang yang menjaga kelestarian lingkungan hdup.
Secara berkelompok siswa berdiskusi tentang hukum orang yang melestarikan lingkungan hidup dan juga orang yang merusaknya.
4.     Konfirmasi
Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang pengertian dan hukum melestarikan lingkungan dengan percaya diri dan kolompok lain memberi tanggapan, guru emberi penguatan terhadap hasil diskusi kelomok dan melengkapi hasil diskusi siswa.
d.     Penutup (5 menit)
Siswa bersama guru menyimpulkan semua hasil diskusi, dan guru memberi tugas.






A.    SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a.     Buku paket
B.   Penilaian

Indicator
Tehnik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrument
1.     Menulis Q.S Ar-Rum ayat 41
2.     Menterjemahkan Q.S Ar-Rum ayat 41
3.     Membacakan Q.S Ar-Rum ayat 41
-        Tes lisan
-        Tes tertulis
Uraian

1.     Tulislah Q.S Ar-Rum ayat 41
2.     Terjemahkanlah Q.S Ar-Rum ayat 41
3.    bacakanlah Q.S Ar-Rum ayat 41
4.     Menulis Q.S Ar-Rum ayat 42
5.     Menterjemahkan Q.S Ar-Rum ayat 42
6.    Membacakan Q.S Ar-Rum ayat 42.


4.     Tulislah Q.S Ar-Rum ayat 42
5.     Terjemahkanlah Q.S Ar-Rum ayat 42
6.    bacakanlah Q.S Ar-Rum ayat 42


Mengetahui                                                                             Guru Mata Pelajaran
Kepala sekolah



SIFAT NAFSIYAH


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan ang maha esa, Karena telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dengan terselesaikannya makalah ini yang berjudul sifat nafsiyah sebagai tugas mandiri  matakuliah pembelajaran metode Aqidah Akhlaq dan kami mengucapkan kepada yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini :
1.     Drs. ZULHANAN, MA.
2.     Keluarga serta teman seperjuangan yang selalu memberikan dukungan , semangat dan doa-doa bagi keberhasilan kami
Atas bantuan mereka saya ucapkan terimakasih semoga Tuhan membalas jasa baik beliau. Makalah ini saya susun sangat sederhana, walau kami sudah berusaha sebaik mungkin, namun keterbatasan pengetahuan dan saranan penunjang lainnya, maka makalah ini jauh dari kata Sempurna, walau demikian kami tetap berharap agar makalah ini tetap bermanfaat bagi rekan-rekan lain yang ingin membaca.
Akhirnya kami sangat mengharakan saran dan kritik yang membangun kesempatan kami dalam menyusun makalah ini.



Bandar Lampung, 19 Mei 2013


                                                                                           












BAB I
PENDAHLUAN
A.    Latar Belakang

      Allah memiliki beberapa sifat wajib (harus) ada pada dzat Allah sebagai sifat kesempurnaan bagia-Nya. Sifat dan dzat Allah tidak dapat diangan-angan oleh akal manusia bagamana bentuk atau wujud rupa atau cirri-ciri-Nya Allah dapat di yakini hanya dengan akal (Dalil ‘Aqlih)dan berdasarkan dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits (Dalil Naqli).










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Materi
Sifat Nafsiyah
Yakni sifat yang berhubungan dengan dzat Allah semata yang termasuk dalam sifat Nafsiyah  adalah hanya sifat wujud[1].
Keberadaan Allah swt. Dapat dibuktikan dengan adanya alam semesta ini. Semua barang yang ada di alam semesta  ini tentunya ada yang membuatnya[2]. Yaitu allah swt. Dalam hal ini Allah menjelaskan dalam QS Ali-Imron ayat : 2

Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. (QS Ali-Imron ayat : 2)
      Keyakinan umat manusia terhadap wujud Allah sebenarnya telah ada sejak manusia dilahirkan. Secara naluri, keyakina terhadap wujud Allah telah ada sejak manusia membutuhkan pertolongan serta perlindungan dari Allah swt. Yang sifatnya adalah mutlak atau lebih sering dikenal dengan istilah religious instinct (insting keagamaan). Dengan demikian, manusia sejak terlahir ke bumi merupakan mahluk yang bertuhan. Oleh karena itu manusia juga disebut sebagai makhluk spiritual.[3]
       Kita dapat mempelajari dan meyakini keberadaan Allah swt melalui firman-Nya dalam QS Al-Hadid ayat 4 :

Artinya :
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian dia bersemayam di atas arsy[4] dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya[5]. dan dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Hadid :  ayat 4).
B.    Metode Pembelajaran
Kepala bernomor struktur ( Modifikasi dari number heads).
Langkah-langkah :
Siswa dibagi dalam setiap kelompok , setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
1.     Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor kartu terhadap tugas yang berangkai,
Misalnya:
Siswa nomor satu beruga mencatat soal, siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
2.     Jika perlu, guru bias menyuruh kerja sama antar kelompok siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini sswa dengan tugas yang sama bias saling membantu atau memecahkan hasil kerja sama mereka.
3.     Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain.
4.     Memberi kesimpulan.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sifat Nafsiyah yakni sifat yang berhubungan dengan dzat Allah semata. Yang termasuk dalam sifat Nafsiyah  adalah hanya sifat wujud.
Keyakinan umat manusia terhadap wujud Allah sebenarnya telah ada sejak manusia dilahirkan. Yang sifatnya adalah mutlak atau lebih sering dikenal dengan istilah religious instinct (insting keagamaan).
B.    Daftar Pustaka
Asmaran. 1991. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PTAI  Maarif
Ali, Muhammad. 1982. Tuntunan Akhlak. Jakarta: Buluan Bntang.
Asy-Syaraw, Mutawalli. 1999. Bukti-Bukti Adanya Allah. Jakarta: Gema Insani Mars.
Departemen Agama RI. 2004. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung; PT Sinar Baru Algensindo


[1]  Wujud berarti benar-benar ada
[2]  Maksudnya hanya Allah lah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya
[3] Bukti bahwa keberadaan atau wujud Allah swt sangatlah nyata dan jelas untuk diyakini.
[4] bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya.
[5] yang dimaksud dengan yang naik kepada-Nya antara lain amal-amal dan doa-doa hamba.