Senin, 04 Februari 2013

PANCASILA DAN UUD45



PANCASILA
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA Tahun 1945
P E M B U K A A N
Bahwa sesungguhnya kememerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

PUISI HATI


Penyesalan Cinta
Hastarku t’lah hilang melayang
Rasa cintaku telah pergi
Sekarang, tinggalah kenangan
Dan perasaanku tiadalah arti bagimu…
            aku  lalai dalam hasratku
            aku lengah karna hayalku
            kini hidupku menderita karna perasaan ini
            Karna ku terlalu mengharapkan cintanya
Sungguh………..
Inginku melupakannya, namun betapa sulitnya
Batpa sakitnya hatiku ini
Karna ku masih menunggunya untuk bicara padaku
            Apa gunanya ku fikirkan semua itu
Karna itu hanya menambah luka dan beban d hati saja
            Kepadamu….. kuharapkan mengerti dengan semua ini
Hanya lewat kata-kata dan sajak ini ku bias bicara
Bahwa ku masih menunggumu untuk bicara
Oleh : turofiana

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN/ PPKN


TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
        Peserta didik/mahasiswa dapat memahami dan mampu melaksanakan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sebagai warga negara RI.
        Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
        Memupuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma Pancasila, sehingga mampu menaggapi perubahan yang terjadi dalam rangka keteraduan Ipteks dan pembangunan.
        Membantu mahasiswa dalam proses belajar, proses berfikir, memecahkan masalah dan mengambil keputusan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
        Kompetensi yang diharapkan; mampu memahami, menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsa secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945. Dapat menghayati filsafat dan Ideologi Pancasila sehingga menjiwai tingkah laku sebagai WNI dalam melaksanakan profesinya.
        Dapat menjadikan warga negara Indonesia yang unggul menguasai Ipteks dan seni namun tidak kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.






LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
A. Pancasila ditinjau dari Landasan Historis
        Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses yang cukup panjang sejak kerj. Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah Indonesia. Selama ratusan tahun bangsa Indonesia berjuang menemukan jati dirinya,yang digunakan sebagai filosofi hidup dan bangsa yang dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia. Yang sekarang kita kenal sebagai Pancasila dan tiada lain sebagai nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
        Pada masa sebelum kemerdekaan sampai dengan kemerdekaan RI yaitu dalam ketatanegaraan RI dilakukan upaya menyusun rancangan UU Ketatanegaraan RI dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) digunakan pertama kali istilah Pancasila oleh Ir. Soekarno dan Moch. Yamin. Istilah Pancasila digunakan untuk   memberikan nama pada 5 (lima) Prinsip dasar kenegaraan Indonesia oleh Soekarno dan Moh. Yamin.``
        Pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah kemerdekaan/ Proklamasi RI. PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menetapkan dan mensahkan UUD 1945 yang dikenal dengan UUD 1945. Dalam Pembukaan UUD’45 tercantum 5 (lima) dasar negara yang kini dikenal dengan sebutan Pancasila. Meskipun istilah Pancasila sendiri tidak tercantum di dalam UUD’45 tersebut.
B. Pancasila Sebagai Landasan Kultural
 Pancasila dalam hal ini berkaitan erat dengan budaya kehidupan bangsa Indonesia dan menentukan eksistensi bangsa Indonesia. Selain itu sikap mental, tingkah laku ataupun amal perbuatan setiap bangsa Indonesia harus mencerminkan dari sila-sila Pancasila, karena nilai-nilai budaya Pancasila ada dan tumbuh sebagai budaya bangsa Indonesia.
C. Pancasila sebagai Landasan Yuridis    
    Sebagai landasan Yuridis Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD’45. Pancasila adalah dasar negara RI, hal ini berarti bahwa Pancasila dipergunakan sebagai dasar dan pedoman dalam mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Isi dan tujuan dari semua perundang-undangan di Indonesia harus berdasarkan Pancasila.
D. Pancasila sebagai Landasan Philosofis
 Falsafah berasal dari kata Yunani “philosophia”.
        “Philos” berarti “mencintai” atau “mencari”
        “Sophia” berarti “kebijaksanaan”/ “kebenaran” (wisdom).
 Secara harfiah falsafah berarti mencintai kebenaran.Istilah filsafat dalam bahasa arab adalah “falsafah”. Menurut al-farobi (ahli filsafah Islam) falsafat ialah ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
Pancasila sebagai Filsafat Negara
Dalam hal ketatanegaraan terdapat 3 (tiga) faktor utama yang harus ada dan satu sama lain saling mempengaruhi dan mempunyai hubungan yang erat, yaitu :
1.     Faktor Filsafat Negara
Dasar filasafat negara yang disebut juga dasar atau landasan ideal. Filsafat ini berakar pada pandangan hidup masyarakat yang mendukung negara tersebut. Sebagai contoh: Pancasila adalah dasar filsafat Negara RI yang berakar pada pandangan hidup, termasuk cita-cita ketatanegaraan, watak dan kepribadian bangsa Indonesia.
2.     Faktor Konstitusi/ UUD
Dasar filasafat negara yang disebut juga dasar atau landasan ideal. Filsafat ini berakar pada pandangan hidup masyarakat yang mendukung negara tersebut. Sebagai contoh: Pancasila adalah dasar filsafat Negara RI yang berakar pada pandangan hidup, termasuk cita-cita ketatanegaraan, watak dan kepribadian bangsa Indonesia.
3.     Faktor Garis Politik
Garis kebijaksanaan atau pengarahan jalannya pemerintahan negara, sehingga dapat dicapai tujuan negara dan ini berarti program kerja pemerintahan yang dilaksanakan terus menerus sesuai dengan tujuan negara menurut tertib hukum yang ditetapkan dalam UUD/ Konstitusi serta peraturan dibawahnya.
Ketiga faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain. Faktor filsafsat memberi jiwa dan semangat, cita-cita dan pandangan hidup bagi struktur dan administrasi pemerintahan maupun bagi pengarahan yakni garis politik. Suatu struktur dan mekanisme pemerintahan harus sesuai dengan dasar filsafat negara dan tujuan negara yang akan dicapai melalui program kerja pemerintah. Peran ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi terhadap kestabilan atau mantap atau tidaknya suatu negara dan jalannya pemerintahan.
Tanggal 17 Agustus 1945 Puncak Pergerakan
Hal ini merupakan kelanjutan dari perjuangan yang dilaksanakan berabad-abad lamanya.
Pergerakan 17 Agustus 1945 seperti telah dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945 kemerdekaan tersebut adalah hak segala bangsa, penjajahan tersebut tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.

KESIMPULAN
  Pancasila adalah suatu sistem filsafat yang merupakan suatu kesatuan organis atau satu kesatuan yang bulat, antara sila yang satu tidak bisa dipisahkan dengan sila lainnya.
  Antara sila yang satu dengan sila lainnya saling berhubungan atau senantiasa dikualifikasikan oleh sila-sila yang lainnya, berhubungan erat sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh.
  Pemikiran tentang manusia dengan Tuhan YME, hubungan antar sesama manusia dengan masyarakat dan negara.
  Hal ini memberikan suatu pola pemikiran bangsa Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai sistem filsafat. Dengan demikian dalam Pancasila sebagai filsafat Bangsa Indonesia bahwa paham kemanusiaan, persatuan bangsa, kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan tersebut, dilandasi  atau diliputi dan dibimbing oleh Tuhan YME.







SOAL+ JAWABAN


1.     Jelaskan dan beri tanggapan tentang strategi pembelajaran menurut para ahli
a.     Pengertian menurut para ahli
·       Hamzah B. Uno (2008:45)
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.
·       Dick dan Carey (2005:7)
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
·       Suparman (1997:157
Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
b.     Tanggapan
Tanggapannya bahwa Strategi pembelajaran adalah suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik.


2.     Kemukakan kedudukan strategi pembelajaran dalam pendidikan disertai dengan pendapat para ahli
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Dalam konteks pengajaran, strategi diartikan sebagai pola umum tindakan guru peserta didik dalam manifestasi aktivitas pengajaran. Strategi penyampaian isi pengajaran adalah cara untuk menyampaikan pengajaran kepada siswa atau menerima serta merespon masukan yang berasal dari siswa. Untuk mengetahui kedudukan strategi pengajaran pendidikan agama Islam ada beberapa pendapat para ilmuwan mengenai hal ini. Menurut Simon bahwa kedudukan strategi pengajaran terletak pada kegiatan pengajaran. Adapun strategi pengelolaan pengajaran adalah cara untuk menata isi atau bahan serta penyampaian pengajaran atau pengajar. Berdasarkan pendapat di atas, maka kedudukan strategi pengajaran agama Islam terletak pada kegiatan proses menurut Simon dan Glasser.
3.     Kemukakan manfaat penggunaan strategi pembelajaran bagi guru dan siswa
a.     Bagi Siswa.
1.     Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendiri
2.     Siswa memiliki pengalaman yang berbeda beda dengan temannya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama.
3.     Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara  optimal.
4.     Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efisien.
5.     Siswa dapat mencapai kepuasan jika dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
6.     Siswa dapat mengulang uji kompetensi ( remidial ) jika terjadi kegagalan dalam Uji kompetensi.
7.     Siswa dapat berkolaborasi dalam proses pembelajaran, sehingga menumbuhkan tanggung jawab bersama dan tanggung  jawab diri sendiri.



b.    Bagi Guru.
1.     Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.
2.     Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur.
3.     Guru dapat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa pada saat proses belajar mengajar dimulai.
4.     Guru dapat memberikan bimbingan kepada siswa, ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari sisiwa, atau teknik belajar yang lain.
5.     Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis.
6.     Guru dapat melaksanakan program belajar akseleratif bagi siswa yang mampu.
4.     Kemukakan teori pendidikan tentang pentingnya strategi dalam pembelajaran
·       Teori pendidikan menurut aliran Empirisme
Aliran empirisme merupakan aliran yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia. Menurut pandangan Empirisme (enviromentalisme), pendidikan memegang peranan penting, sebab pendidikan menyediakan lingkungan yang sangat ideal kepada anak-anak. Lingkungan itu akan diterima anak sebagai sejumlah pengalaman yang telah disesuaikan dengan tujuan pendidikan.

·       Teori pendidikan menurut aliran Nativisme
Menurut teori ini anak tumbuh dan berkembang tidak dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan baik lingkungan sekitar yang ada maupun lingkungan yang direkayasa orang dewasa yang disebut sebagai pendidikan. Oleh karena itu anak akan berkembang sesuai dengan pembawaannya bukan oleh kekuatan-kekuatan dari luar.

·       Teori pendidikan menurut aliran Naturalisme
Teori Naturalisme diungkapkan oleh seorang filsuf Prancis bernama J.J. Rousseaue. Teori ini mengatakan bahwa setiap anak yang baru lahir pada hakikatnya memiliki pembawaan baik, namun pembawaan baik itu dapat berubah sebaliknya karena dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan tersebut dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat. Aliran ini juga dikenal sebagai aliran Negativisme.
5.     Kemukakan dua contoh strategi aktiv dalam PAI disertai dengan narasi ketika pelaksanaan dalam pembelajaran sertakan teori pendidikan apa yang melatar belakangi strategi tersebut?
Siswa mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya, kemudian khusus bagi materi/pemateri yaitu memperagakan atau menjelaskan materi yang di sampaikan lalu peserta lainnya mendengarkan dan menulis materi yang telah dan sedang dijelaskan, lalu setelah pemateri selesai menjelaskan kemudian peserta lain member tebak kata atau Tanya jawab terhadap peserta yang mempresentasikannya, lalu kemudian peserta lain juga member kritik dan saran terhadap pemateri.
Yang melatar belakangi pembelajaran aktif adalah suatu proses pembelajaran dengan maksud untuk memberdayakan siswa agar belajar secara aktif. Dalam hal ini proses, aktivitas pembelajaran didominasi oleh siswa dengan menggunakan otak untuk menemukan konsep dan memecahkan masalah yang sedang dipelajari, disamping itu juga untuk menyiapkan mental dan melatih keterampilan fisiknya, melalui berbagai gaya belajarnya.













Referensi
Azra, Azzumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru. Jakarta: Logos, 1999
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta: Misaka Galiza, 2003
http://alfaptfu.blogspot.com/2012/01/manfaat-strategi-pembelajaran-ptfu.html