Minggu, 07 Agustus 2016

Dewasa bersama waktu

Waktu, kau begitu cepat berlalu bagiku
Waktu, mengingatkanku pada masa itu
Masa dimana aku bisa tertawa dan berteriak lepas tanpa beban masalah.
Meski entah apa yang di tertawakan dan di teriakan pada waktu itu.
Masa itu adalah masa ku saat masih kanak-kanak

Waktu sekarang adalah waktu dimana aku harus berjuang dan bertaruh dengan beban di pundak
Dan terkadang untuk tertawa dan berteriak pun hanya karna untuk melepas rasa lelah atas beban di pundak.

Masa kini adalah masa dimana aku dewasa, meski dewasa tak melihat usia.
Masa dimana aku telah mengenal siapa kita dan mengenal segala permasalahan kehidupan

Aku harap aku dan waktu akan selalu bersama dengan dewasa ini

Mendung yang setia

Embun pagi yang belum sempat hilang
Dan mentari pun belum sempat menampakan dirinya
Namun mendung di langit tetap setia pada hujannya
Angin pun seolah menyabut turunnya hujan
Matahari pun tak kalah ingin menampakan dirinya
Meski mendung tetap setia
Namun mentari tak kalah dengan semangat menampakan dirinya meski tak secerah biasa
Mentari pun hanya ingin menunjukan bahwa sinarnya sangat berarti untuk dunia
Jalan yang suram akan nampak dengan cayahaya
Seolah dunia menyambut dan tersenyum  dengan kedatangannya
Namun mendung masih tetap setia menunggu
Rumput dan pepohonan sejenak diam dan merenung
Siapa yg akan menemani
Mendung yg tak hujan ataukah mentari yg tak bersinar.