INTEGRASI SOSIAL DAN PENGERTIAN
MOBILITAS SOSIAL
ALI
SHODIQ
DEWI
YUSTIKA
FAHMI
REZA
INE
ANDANI
BIANG STUDY :
SOSIOLOGI
KELAS :
XI (SEBELAS) IPS
GURU : DENY SAPUTRA
MA
AL-KHAIRIYAH NATAR
LAMPUNG
SELATAN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang maha suci dan
mencintai kesucian serta kebersihan, yang rahman dan yang rahim kepada seluruh
mahluknya.
Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi agung Muhammad SAW. Yang
telah membawa ajaran islam bagi umatnya menuju keselamatan, agama yang
menjunjung tinggi kesucian, kebersihan dan keindahan.
Kebersihan adalah awal dari kebaikan, jika sesuatu itu
bersih maka akan sehat, jika sesuatu itu bersih maka akan indah. Begitu
pentingnya kebersihan dan kesucian dimata ajaran islam, maka kita harus bisa
memahami bagaimana cara untuk menjaga kebersihan dan kesucian sesuai
dengan tuntunan agar benar dan sempurna menurut peraturan syari’at guna
beribadah kepada yang maha suci, yaitu Allah SWT dan mendapatkan ridhanya.
Amin…
Tiada gading yang tak retak begitu pula dengan pembuatan
makalah ini , penulis sadar akan keterbatasan serta kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami sangat berterima kasih apabila ada sanggahan, kritik
serta saran dari pembaca.
Krawang Sari Natar, 7 September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………………………………………………………………………….i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………..ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………...2
A. Pengertian
Integrasi……………………………………………………………….2
B. Pengertian Mobilitas
Sosial………………………………………………………..4
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………8
DAFTAR
PUSAKA…………………………………………………………………………...9
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang maha suci dan mencintai kesucian
serta kebersihan, yang rahmat dan yang rahim kepada seluruh mahluknya. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi agung Muhammad SAW.
Latar belakang disusunnya makalah ini pertama untuk memenuhi tugas mata
pelajaran sosiologi, kedua penulis melihat bagaimana pentingnya masalah integrasi
social dan mobilitas sosial, itu terbukti jika kita perhatikan disetiap
literature kajian tentang sosiologi, maka integrasi dan mobilitas social itu
memang penting bagi masyarakat. Karena memang integrasi merupakan suatu pola
hubungan yang mengakui tentang adanya perbedaan dalam masyarakat dan dengan
adanya mobilitas social kita dapat melihat pergerakan social dalam masyarakat
akan terjadi setiap saat. Walaupun makalah ini hanya membahas sepintas saja akan
tetapi mengandung penafsiran yang amat luas, semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca. Amin…
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Integrasi
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration"
yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai
proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi.
Definisi
lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat,
namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi
memiliki 2 pengertian, yaitu :
2. Membuat suatu keseluruhan dan
menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan
yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau
dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu
integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi
berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut
pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa
terintegrasi di atas dua landasan berikut :
·
Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian
besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat
fundamental (mendasar)
·
Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat
sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting
affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan
kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting
loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Integrasi
sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan
tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata
sosial
1. Bentuk Integrasi Sosial
- Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertaya ciri khas kebudayaan asli.
- Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
2. Faktor-Faktor Pendorong
A. . Faktor Internal :
- kesadaran diri sebagai makhluk sosial
- tuntutan kebutuhan
- jiwa dan semangat gotong royong
B.
Faktor
External :
·
tuntutan perkembangan zaman
- persamaan kebudayaan
- terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
- persaman visi, misi, dan tujuan
- sikap toleransi
- adanya kosensus nilai
- adanya tantangan dari luar
C. Homogenitas Kelompok
Dalam masyarakat yang kemajemukannya rendah,
integrasi sosial akan mudah dicapai
D. Besar Kecilnya Kelompok
Dalam kelompok kecil
integrasinya lebih mudah.
E. Mobilitas Geografis
Adaptasi sangat diperlukan
mempercepat integrasi.
F. Efektivitas Komunikasi
Komunikasi yang efektif akan mempercepat
integrasi.
G. Integrasi antara dua hati
3. Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial,
Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada
pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling
dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
B. MOBILITAS
SOSIAL
Mobilitas
berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau
banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial yang ada pada
istilah mobilitas sosial untuk menekankan bahwa istilah tersebut mengandung
makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok
sosial. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok
orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain
Definisi mobilitas sosial menurut para ahli:
1. Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu
gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak
pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
2. Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas
sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang
mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
3. Soerjono Soekanto, mobilitas sosial adalah suatu gerak
dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu
kelompok sosial
a. Proses
Terjadinya Mobilitas Sosial
Secara etimologis, kata mobilitas sosial
berasal dari bahasa Latin, yaitu
mobilis yang artinya mudah dipindahkan
atau banyak bergerak. Mobilitas terjadi ketika seseorang berpindah dari suatu
posisi ke posisi lain, baik antarlapisan sosial berbeda maupun dalam lapisan
sosial yang sama.
Terjadinya mobilitas sosial berkaitan dengan hal-hal yang dianggap
berharga dalam masyarakat. Oleh karena itu, kepemilikan atas hal-hal tersebut
akan menjadikan seseorang menempati posisi atau kedudukan yang lebih tinggi.
Akibatnya, dalam masyarakat terdapat penggolongan yang memengaruhi struktur
sosial. Hal-hal tersebut antara lain kekuasaan, kehormatanm ilmu pengetahuan,
dan kekayaan.
B. Jenis –
jenis mobilitas sosial
1. Mobilitas sosial berdasarkan tipe
- Mobilitas sosial vertikal
Perpindahan individu atau objek dari suatu kedudukan
sosial lainnya yang tidak sederajat.
Dibedakan menjadi 2 :
1. mobilitas
sosial naik ( social climbing mobility atau upward mobility )
Dua bentuk social climbing :
·
masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi
·
membentuk kelompok baru dan mendapatkan posisi yang lebih
tinggi
2. mobilitas
sosial turun ( social sinking mobility atau downward mobility )
Dua bentuk
social sinking :
·
trurunya kedudukan
·
turunnya derajat kelompok
- Mobilitas sosial horizontal
Peralihan individu atau kelompok sosial dari suatu
kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
- Mobilitas sosial lateral
Mobilitas ini disebut pula mobilitas geografis.
Perpindahan orang-orang, baik secara perorangan maupun
kelompok, dari satu unit wilayah ke wilayah lain dan secara tidak langsung
mengubah status sosial seseorang.
- Mobilitas struktural
Menurut Bassis, mobilitas ini disebabkan oleh inovasi
teknologi, urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, peperangan, dan kejadian-kejadian
lainnya yang mengubah struktur dan jenis kelompok-kelompok dalam masyarakat.
2.
Mobilitas
sosial berdasarkan ruang lingkup
- mobilitas intragenerasi
Mengacu pada
mobilitas sosial yang dialami seseorang selama masa hidupnya. Mobilitas
intragenerasi merupakan mobilitas vertikal dalam generasi itu sendiri. Dengan
kata lain, mobilitas intragenerasi terjadi pada diri seseorang. Dalam tipe
mobilitas intragenerasi terjadi pula mobilitas ke atas dan bawah. Oleh karena
itu, mobilitas tipe ini dapat terjadi dalam dua bentuk sebagai berikut.
1). Mobilitas intragenerasi ke atas, misalnya pangkat
naik dari golongan IVA ke golongan IVB.
2). Mobilitas intragenerasi ke bawah, misalnya pangkat
seorang prajurit yang diturunkan karena ia melaukan tindakan indisiplinier.
- mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi adalah perbedaan status yang
dicapai seseorang dari status orang tuanya. Mobilitas antargenerasi merupakan
mobilitas vertikal yang tidak hanya melibatkan dari individu, tetapi terjadi
dalam dua generasi. Dalam tipe mobilitas antargenerasi, terjadi pula mobilitas
yang naik dan turun sehingga mobilitas antargenerasi dapat terjadi dalam dua
bentuk berikut.
1). Mobiitas antargenersi ke atas, misalnya seorang anak
menjadi dokter, sementara ayahnya dahulu hanyalah petani miskin.
2). Mobilitas antargenerasi kebawah, misalnya seorang
anak menjadi karyawan biasa, sementara ayahnya dahulu adalah seorang pengusaha
yang memiliki banyak karyawan.
C.
Faktor-faktor mobilitas sosial
Faktor-faktor
yang mendorong mobilitas sosial adalah :
a. status sosial
b. situasi politik
c. pembagian kerja
d. komunikasi yang
bebas
e. perubahan
kondisi sosial
f. pertumbuhan
penduduk
g. tingkat
fertilitas
h. ekspansi
teritorial gerak populasi
Cara-cara yang dilakukan untuk melakukan mobilitas
sosial, khususnya mobilitas sosial vertikal ke atas adalah :
a. perubahan
standar hidup
b. perubahan
tempat tinggal
c. perubahan
tingkah laku
d. perkawinan
e. bergabung
dengan organisasi teretntu
Faktor-faktor yang menhgambat mobilitas sosial adalah :
a. perbedaan ras
dan kepercayaan
b. diskriminasi
kelas
c. kemiskinan
d. pengaruh
sosialisasi yang sangat kuat
e. perbedaan jenis
kelamin
D.
Saluran-saluran mobilitas sosial
Saluran-saluran mobilitas sosial adalah :
a. angkatan
bersenjata
b. lembaga-lembaga
keagamaan
c. lembaga
pendidikan sekolah
d. organisasi atau
perserikatan ekonomi
e. organisasi
keahlian
E. dampak
mobilitas sosial
Akibat-akibat mobilitas sosial :
a. mendorong
seseorang untuk maju
b. mempercepat perubahan
sosial
c. menimbulakn
kecemasan dan ketegangan
d. keretakan
hubungan dalam kelompok
e. menimbulkan
pertentangan atau konflik seperti:
- antarpribadi,antarkelas,antar kelompok dan
antargenerasi
BAB III
PENUTUP
Dengan adanya integrasi kita dapat menyesuaikan
unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan social sehingga dapat menghasilkan
suatu pola kehidupan serasi fungsinya bagi masyarakat. Mobilitas atau
pergerakan social dalammasyarakat akan terjadi tia saat, karena masyarakat
adalah kelompok manusia yang bersifat dinamis, karna setiap manusia tidak
pernah puas dengan keadaan dirinya dan ia akan selalu menginginkan sesuatu yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://turofiana.blogspot.co.id/2015/06/makalah-tentang-integrasi-sosial-dan.html?m=1
Silahkan...
BalasHapusJangan lupa cantumkan URL