Rabu, 24 Juni 2015

Kultum "SYUKUR, SABAR, dan MENUNTUT ILMU"

Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan kultum tentang "Syukur akan Nikmat Allah SWT" 

. Hadirin jamaah sholat tarawih yang saya hormati. 

 Syukur mempunyai makna yaitu berterima kasih dan menerima dengan sepenuh hati akan anugerah atau nikmat yang allah berikan kepada kita. Kita tidak akan bisa menghitung, mengira berapa banyak nikmat yang Allah berikan, mulai dari nikmat kesehatan, nikmat iman, nikmat masih bisa berfikir dan berbagai nikmat lagi yang tak bisa kita hitung satu persatu. Namun yang menjadi permasalahannya adalah mengapa kita tidak bisa bersyukur akan semua nikmat yang Allah berikan? dan mengapa kita selalu berfikir bahwa nikmat itu berupa materil / uang. pemikiran seperti ini sebenarnya sangat lah salah dan fatal, karena apabila kita berfikir seperti ini berarti kita termasuk orang yang kufur. Sebagai mana firman Allah :

 لَئِنشَكَرْتُمْلأَزِيدَنَّكُمْوَلَئِنكَفَرْتُمْإِنَّعَذَابِيلَشَدِيدٌ 

yang artinya adalah " Jikalau kamu bersyukur akan nikmat Allah maka akan Allah tambah nikmat kepada mu, Namun jika kamu kufur akan nikmat Allah, sungguh adzab Allah sangat pedih."

 Maka dari itu apabila kita tidak ingin masuk kedalam golongan orang orang yang kufur itu maka sehendaknya kita bersyukur. Dampak Positif dari bersyukur : 
1. Menghilangkan rasa sombong dan angkuh. 
2. Menyadarkan diri bahwa semua yang dimiliki adalah kepunyaan Allah Semata. 
3. Menyadarkan diri bahwa kita lebih beruntung dari pada orang lain. 
Apabila kita tidak ingin kufur maka kita jangan pernah sekali-kali memandang keatas kita tapi cobalah kita memandang kebawah karena dari situlah kita akan tersadar bahwa seberuntungnya kita dibanding orang lain. Demikian ceramah singkat yang dapat saya sampaikan lebih kurang saya mohon maaf.




Assalamualaikum Wr.Wb 
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan kultum tentang "SABAR"
Hadirin wal hadirat rahimakumullah 
Dizaman globalisasi ini, yang katanya serba modern, serba instant, serba canggih, serba mutakhir, manusia tak lagi direpotkan dengan masalah-masalah teknologi, tapi,,dibalik semua itu, justru dunia semakin menampakkan kejenuhannya pada kita. Lihatlah,, musibah dimana-mana, bencana alam pun tak jarang terjadi, tsunami, longsor, banjir, gempa bahkan penyakit-penyakit yang dulu tak pernah kita lihat, kini seakan bergantian muncul ke permukaan. Apakah ini ujian ataukah peringatan?? Ingat hadirin, Allah menyatakan dalam al-Quran surat Ar-rum: 4

 النَّاسِ اَيْدِ كَسَبَتْ بِمَا وَاْلبَحْرِ اْلبَرِّ فِى اْلفَسَاد ظَهَرَ 

Kerusakan yang nampak di daratan dan di lautan itu akibat ulah tangan manusia juga. Oleh karena itu, mari kita sama-sama menjaga akhlak kita, perbuatan kita, dan tangan kita, agar alam pun bersahabat dengan kita. Tapi, apabila sudah seperti ini, maka “sabar” menjadi obat penawar. Sabar dalam ujian, sabar dalam musibah, sabar dalam berbuat dan sabar dalam maksiat tentu akan menutup jalan menuju kerusakan. Tapi dibalik sabar tentu harus ada ikhtiar agar kita dapat memperbaiki kerusakan itu. 

Hadirin walhadirat rahimakumullah

 الصَّابِرِيْنَ مَعَ اللهَ اِنَّ

 “sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”, 

oleh sebab itu serahkan semuanya kepada Allah Swt. Tak ada lagi tempat berlindung selain kepada-Nya. Jadi, marilah kita sama-sama mendekatkan diri kepada Allah dengan bersabar, agar hati tetap terjaga dan perbuatan semakin lebih berharga. 

Hadirin walhadirat rahimakumullah 

Sekian, uraian dari saya, mudah-mudahaan bias bermanfaat,terima kasih atas perhatiaannya. Kalau ada jarum yang patah Jangan disimpan dalam laci Kalau ada kata-kata salah Jangan coba-coba lapor polisi wassalam  





KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU 
Sebagai pembuka marilah kita memanjatkan rasa puji syukur kepada Allah SWT. Yang tidak pernah berhenti sedikitpun memberikan rahmat dan nikmat kepada kita sehingga kita dapat hadir di MUSOLA NURUL IMAN ini benar-benar memenuhi kewajiban kita menuntut ilmu, yang mana ilmu tersebut sebagai bekal kita menghadap Allah Yang Maha Kuasa. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai uswatun khasanah bagi kita umat manusia. Hadirin yang saya hormati, Pada kesempatan yang berbahagia ini merilah kita niati untuk menambah ilmu, niat beribadah kepada Allah. Disini saya akan menyampaikan tentang : ” KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU “

 Rasulullah SAW bersabda 
: مُسْلِمَةٍ وَ سْلِمٍمُـ كُلِّ عَلَى يْضَةٌ فَرِ الْعِلْمِ طَلَبُ 
Artinya : “ Menuntut ilmu ( itu ) wajib bagi setiap muslim laki – laki dan perempuan “ ( H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Nasai ).

 Ilmu sangatlah penting bagi seseorang dalam segala hal. Ilmu laksana pelita, ilmu adalah cahaya dalam kegelapan. Contohnya Yaitu Seorang petani tidak akan menjadi petani yang sukses tanpa mengetahui ilmu dan cara bercocok tanam. Rasulullah SAW mengajak umatnya untuk mencari ilmu sejak ayunan bunda hingga liang lahad. Sebagaimana sabda beliau:
 اللَّحْدِ اِلَى المَهْدِ مِنَ العِلْمِ طْلُبُوْااُ 
Artinya : “ Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat” . 
Untuk itu, maka kewajiban kita adalah mencetak pola pikir kita agar menjadi orang yang berpengetahuan luas. i. Oleh karena itu, kita tidak boleh bermalas – malasan dalam belajar agar menjadi orang yang berguna kelak. Sebagai penerus bangsa pula, sudah sewajarnya bagi kita untuk mempunyai semangat juang yang tinggi demi kemajuan bangsa, karena masa depan bangsa ada di tangan kita. 

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, segala kebenaran berasal dari Allah, dan mohon maaf apabila ada ucapan atau perbuatan yang kurang berkenan di hati hadirin sekalian. 
Pak Dadang makan ketan, dimakannya setelah mandi. Kalau masih ada kesempatan, kita akan berjumpa lagi. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

3 komentar:

  1. Mksh,, ,,sangat betmanfaat singkat padat tpi mrngena

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. maaf, tulisan arabnya kok ada yang dari kiri

    BalasHapus